Jika Anda mengalami obesitas, Anda pasti merasakan berbagai gangguan dalam aktivitas sehari-hari atau kurang lincah, mengalami gangguan pernafasan dan sesak nafas meskipun melakukan aktivitas ringan, dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak.
Pada umumnya, obesitas dapat memperberat penyakit dengan berbagai cara :
- Perubahan metabolisme: peningkatan lemak menyebabkan sel lemak membesar dan menghasilkan sejumlah zat kimia yang dapat meningkatkan risiko untuk mendapatkan penyakit.
- Meningkatnya berat badan: menyebabkan gangguan struktur tubuh yang mengakibatkan kerusakan sel dan penyakit.
- Sel lemak yang berbahaya: lemak yang terdistribusi pada daerah perut dan bahagian atas dari tubuh menyebabkan resiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lemak yang tersebar disekitar paha dan panggul.
- Penyakit jantung dan stroke. Obesitas memiliki risiko hampir tiga kali untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan berat badan normal. Meningkatnya lemak pada daerah perut mempengaruhi kekakuan pembuluh darah arteri utama yang memberikan darah ke organ-organ tubuh.
- Tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat disebabkan faktor genetik, demografi dan biologi. Namun, berdasarkan berbagai penelitian, melaporkan bahwa penurunan berat badan bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah. Tekanan darah tinggi disebabkan pada penyempitan pembuluh darah akibat timbunan lemak.
- Gagal Jantung. Obesitas menyebabkan tingginya beban kerja pada jantung yang harus memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh. Gagal jantung terjadi tidak berarti jantung berhenti bekerja, tetapi tenaga pompa jantung menjadi lemah daripada normal. Gejala gagal jantung, yaitu: Kongesti Paru, penderita memiliki nafas yang pendek saat olahraga atau kesulitan bernafas pada saat istirahat atau berbaring di tempat tidur, hal ini juga dapat menyebabkan batuk kering dan keras atau bunyi sesak nafas; Retensi Cairan, dimana terjadi pembengkakan pada pergelangan kaki, tungkai dan perut; Pusing, keletihan dan kelemahan yang disebabkan kurangnya darah ke otak.
- Gangguan Lemak Darah. Kelebihan lemak di darah membuat tekanan darah meningkat, dan sangat berbahaya kalau pembuluh darah yang mensuplai darah ke otot jantung atau ke otak terganggu bahkan sama sekali tidak berfungsi yang dapat menyebabkan stroke dan kematian otot pada jantung.
- Diabetes tipe 2. Penderita diabetes tipe 2 tidak dapat dipungkiri ternyata banyak mengidap pada penderita. Penyakit ini memiliki kelainan berupa ketidakmampuan menggunakan insulin di dalam metabolisme glukosa sehingga menimbulkan ketidakmampuan untuk menyerap gula yang diperoleh dalam makanan yang seharusnya gula tersebut dirubah menjadi energi.
- Kanker. Obesitas dapat meningkatkan resiko kanker dalam hubungannya dengan kadar hormon yang tinggi, sehingga dapat merangsang pertumbuhan sel yang berlebihan. Beberapa ahli percaya bahwa kontrol berat badan dapat mengurangi resiko kanker sebesar 30-40%.
- Osteoartristis. Obesitas menyebabkan risiko osteoarthritis terutama pada sendi lutut karena menahan beban yang terlalu berat sehingga cairan sendi pada lutut bisa cepat berkurang yang menyebabkan ujung tulang saling bergesekan sehingga menimbulkan rasa nyeri. Untuk stadium lanjut, bisa terjadi perlekatan antara ujung tulang, sehingga kaki tidak lagi mampu menopang tubuh dan penderita harus duduk di kursi roda.
Baca juga :
- Sumber Makanan Antioksidan
- Memilih Krim Awet Muda yang Tepat
- Kebiasaan Mengonsumsi Bubur Instan
- Cara cepat mengobati Angular Cheilitis (luka pada sudut bibir)
- Sembuhkan Hepatitis (Sakit Kuning) pada Ibu Hamil dengan Daun Sukun
Share this article to your friends :
0 comments:
Post a Comment